Legondo berawal dari tradisi keluarga Ibu Suad yang selalu menyajikan makanan ini pada awal Hari Raya Idul Fitri. Hanya dengan berbahan dasar ketan yang dimasak bersama santan kental lalu diberi pisang dan dibalut dengan daun pisang yang sudah dijemur ini dapat menghadirkan perpaduan rasa gurih dan manis sekaligus pada setiap gigitannya. Resep sederhana ini hadir dari salah satu anggota keluarga Ibu Suad yang akhirnya disempurnakan oleh racikan dari Ibu Suad itu sendiri.
Dilihat dari bahan dasar yang digunakan dan hasil jadinya, legondo merupakan makanan ringan dengan bahan yang basah. Karena merupakan makanan basah, legondo hanya mampu bertahan dalam suhu ruangan selama 2 hari. Jika disimpan ke dalam kulkas, akan bertahan selama 4 hari. Namun legondo juga dapat bertaham 2 minggu, jika disimpan ke dalam freezer.
Cerita legondo ini semakin menarik saat era ketika Bu Suad ingin mewariskan resep legondo kepada keempat anaknya dengan cara mengadakan ujian. Ujian ini berupa tantangan memasak legondo menggunakan resep yang sama dan akan dinilai oleh Ibu Suad manakah legondo yang memiliki rasa khas yang mirip dengan miliknya. Ternyata hanya anak ragil (Jawa: terakhir) yaitu Bapak Fuad yang sekarang melanjutkan tradisi makanan tersebut dan menjadikannya bisnis makanan bersama istrinya.
Mulanya, nama Legondo tidak memiliki arti maupun makna apapun. Seiring berjalannya waktu bersama dengan semakin dikenalnya legondo di kalangan masyarakat lokal, akhirnya Legondo dianggap sebagai singkatan dari “Lego Ning Kondo”. “Lego” berarti “lega” dan “Kondo” berarti “pembicaraan”. Kalimat tersebut memiliki makna perasaan lega yang hadir saat seseorang bertemu, berbincang, duduk bersama dengan sanak saudara pada Hari Raya Idul Fitri sekaligus melepas rindu. Makna ini hadir karena sejarah legondo yang hanya dapat dinikmati pada Hari Raya Idul Fitri saja.
Saat ini, legondo dapat ditemukan di acara-acara kemasyarakatan selain Idul Fitri, seperti pernikahan, mitoni (7 bulanan), sunatan, dan acara-acara masyarakat atau tradisional lainnya. Namun, produksi legondo ini hanya dilakukan saat ada pesanan atau diikutkan pada acara pameran saja.
Untuk dapat menikmati makanan tradisional khas borobudur, Legondo, teman-teman dapat melakukan pemesanan melalui nomor WhatsApp (0858-7746-1512) atau Instagram @legondo_bu_suad.